Apa Kata Tai Tzu Ying Soal Konsistensinya?
Berita Bulutangkis

Apa Kata Tai Tzu Ying Soal Konsistensinya?
Tai Tzu Ying menjadi pemain tunggal putri paling superior tahun ini. Bintang asal Taiwan tersebut memenangkan pertandingan secara beruntun mulai November 2016.
Dimulai dari turnamen Hong Kong Open, Tai juga meraih gelar di Dubai World Superseries Finals, All England, Malaysia Open, Singapore Open, hingga Badminton Asia Championships. Ia meraih 29 kemenangan dari 30 pertandingan terakhir (kekalahan terakhir dari pemain asal Korea, Sung Ji Hyun di babak penyisihan grup di Dubai).
Di usia 22 tahun, Tai Tzu Ying mengungkapkan mengenai keberhasilannya kepada bwfbadminton.com.
"Sebenarnya, saya tidak berekspektasi untuk selalu menjuarai setiap turnamen, saya hanya mendorong diri saya untuk bermain sebaik mungkin di setiap turnamen agar tidak mengecewakan penonton yang datang untuk menyaksikan pertandingan yang bagus," ujarnya setelah meraih gelar di Singapore Open.
"Sebelum saya bermain di Hong Kong Open, banyak orang menghitung poin saya dan mengatakan bahwa jika saya menjuarai turnamen tersebut, maka saya akan menjadi No. 1 dunia. Di semifinal, Marin adalah lawan saya. Ia adalah lawan yang sangat kuat jadi saya pikir walaupun kalah, saya harus membuat kemenangan yang sulit untuknya dan saya tidak ingin kalah dengan mudah. Saat di final, saya mengalahkan Sindhu seperti yang orang-orang prediksi sehingga menjadi No. 1 dunia. Itu bukanlah target yang saya tetapkan untuk diri saya tetapi saya senang hal tersebut menjadi hasil yang dicapai karena telah melakukan yang terbaik."
"Tidak masalah seberapa lama saya bertahan dengan gelar ini, karena sebagai pemain No. 1, tidak berarti saya bisa memenangkan setiap pertandingan. Bagi saya, satu-satunya hal bagus menjadi No. 1 dunia adalah bahwa saat saya diperkenalkan sebagai pemain No. 1 dunia sebelum sebuah pertandingan dimulai. Tidak masalah jika saya hanya menjadi No. 1 dunia selama 1 minggu atau bahkan 1 tahun, selama saya sudah mencapai peringkat ini, saya akan selalu disebut sebagai yang No. 1 jadi saya tetap puas."
Tai memang menarik perhatian dunia dengan pukulan-pukulannya. Namun dulu dengan skill seperti itu ia juga sering kecewa, rawan melakukan kesalahan sendiri. Tetapi sekarang ia berhasil mengendalikan errornya tersebut dan hasilnya terlihat.
"Saya tidak memiliki gerakan baru tapi saya hanya belajar untuk bermain lebih cepat daripada bergantung pada pukulan tipuan karena para lawan bisa mengamati bagaimana gerakan saya sekarang. Saya harap bisa lebih konsisten, mengurangi kesalahan sehingga tidak kalah karena hal tersebut."
"Saya sangat keras kepala bahkan dalam kondisi buruk dan membuat suatu kesalahan, saya akan terus membuat kesalahan yang sama dan tetap berusaha mengeluarkan pukulan yang sama sehingga kehilangan banyak poin. Sekarang saat saya dalam kondisi buruk, saya berusaha menahan diri untuk tidak menggunakan gerakan menipu."
Setelah memulai musim ini dengan catatan yang luar biasa, apakah Tai Tzu Ying merasa terbebani untuk terus memenangkan tiap turnamen yang ia ikuti?
"Harapan saya untuk tiap turnamen yaitu mempertahankan hasil yang sama. Misalnya saya maju ke semifinal tahun ini, saya berharap tahun depan bisa ke semifinal juga. Saya memberi penekanan lebih pada proses ini karena telah berusaha keras pada saat latihan, walaupun kamu memenangkan sebuah pertandingan dengan mudah tetapi tidak menerapkan apa yang kamu latih, itu akan mengalahkan tujuan dari pelatihan itu sendiri. Bukan itu yang ingin saya capai. Model mental saya adalah jika saya kalah di suatu pertandingan, jika saya berhasil mencoba apa yang telah saya latih, maka tercapailah tujuan saya."
(rr)